29/11/11


Remaja Sekolah Paling Dominan

Hingga Oktober 18 Kasus

NUNUKAN – Tidak dapat dipungkiri lagi, jika ternyata remaja usia sekolah di Kabupaten Nunukan mendominasi pada catatan angka kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) di jalan, tahun 2011.
Buktinya, berdasarkan catatan unit Kesatuan Lalu Lintas (Lantas) Polres Nunukan, dari bulan Januari hingga akhir Oktober 2011, dari 18 kasus yang sudah ditangani sebagian besar korban maupun pelakunya adalah dari kalangan remaja. Bahkan, korban meninggal dunia yang mencapai 10 kasus juga sebagian dari remaja, termasuk luka berat 13 kasus serta luka ringan 15 kasus.
“Dan kerugian material dari Januari hingga Oktober mencapai Rp 85 juta lebih,” sebut Kapolres Nunukan AKBP Achmad Suyadi SiK didampingi Kasat Lantas AKP H Untung Mulyono di ruang kerjanya Jumat (4/11).
Nah, dari angka Lakalantas 2011 yang terangkum tersebut, lanjut Kasat, dapat dievaluasi bahwa, di usia remaja memang sangat rentan atau riskan mengalami kecelakaan di jalan, ini karena pergaulan bebas serta ingin menunjukan diri dengan ekspresi ugal-ugalan di jalan tanpa memperdulikan hak pengguna jalan lainnya, serta motif lain sebagai anak muda. Sementara, diakui, rambu-rambu jalan di Nunukan memang belum memadai dan kerap dilanggar.
Upaya Satlantas?
Kendati angka Lakalantas tahun ini mengalami kenaikan sebanyak 2 kasus dari tahun sebelumnya, namun Satlantas tetap berupaya meminimalisir, dengan cara pendekatan persuasif ke sekolah-sekolah, memberikan pemahaman siswa sisiwi tentang aturan berlalulintas yang baik.
“Sosialisasi terus kita laksanakan, setiap Senin saya maupun jajaran Satlantas lainnya bertugas sebagai inspektur upacara di sekolah-sekolah. Misinya, ingatkan remaja agar santun di jalan, patuhi rambu-rambu lalu lintas serta peduli terhadap pengguna jalan lainnya,” ungkap Kasat menambahkan, program Polisi Sahabat Anak juga menjadi prioritas.
Diakui pula, bahwa kesadaran masyarakat Nunukan dalam berlalu lintas masih minim. “Padahal, kita sering sosialisasi, adakan razia kendati bersifat peringatan dan teguran. Yah, ternyata masih banyak juga yang melanggar,” kata Kasat menyayangkan.
Contoh kecil lainnya, selain banyak yang mengendarai motor di jalur salah atau berseberangan, pasca pemasangan traffic light (lampu merah) juga terdeteksi masih saja ada yang melanggar. Dipasang tanda peringatan agar belok kiri mengikuti lampu, namun faktanya masih saja ada yang nekad menerobos, bukan tidak tahu tapi memang budaya tidak taat yang sulit dihilangkan.
Di Nunukan, memang butuh waktu lama untuk menanamkan semangat disiplin. Tidak seperti kota lain seperti Tarakan, di mana warganya cukup disiplin dan taat aturan lalu lintas.
“Tapi kami yakin, dengan kerja keras, dan dukungan semua petugas terkait, kedepan, tingkat kepatuhan dan disiplin dalam berlalu lintas di Nunukan akan semakin lebih baik,” yakinnya. (ica/radar nunukan)

Berikut data Lakalantas Kabupaten Nunukan Januari-Oktober 2011 Polres Nunukan

1/.Januari : 2 Laka terdiri dari meninggal dunia nihil, luka berat 1 kasus, luka ringan 2 kasus.
2/.Februari jumlah laka1 terdiri dari meninggal dunia 1, luka berat nihil dan ringan 1 kasus.
3/.Maret: jumlah laka 2, meninggal dunia 1, luka berat 2 luka ringan 2.
4/.April jumlah laka: 3. Terdiri dari 1 meninggal dunia, 3 luka berat, 3 luka ringan
5/.Mei jumlah laka 1, meninggal dunia 1luka berat nihil, luka ringan 3
6/.Juni, jumlah laka 1, meninggal dunia 1, luka berat nihil, luka ringan nihil
7/.Juli jumlah laka 2, meninggal dunia 1, luka berat 1, dan luka ringan nihil
8/.Agustus jumlah laka 4, meninggal dunia 2, luka berat 5, luka ringan 3.
9/.September jumlah laka 1, meninggal dunia nihil, luka berat 1, luka ringan 1.
10/.Oktober jumlah laka 1, meninggal dunia 2, luka berat nihil, luka ringan nihil
Total, jumlah laka 18, meninggal dunia 10, luka berat 13, luka ringan 15.
Total kerugian mencapai Rp 85. 200.000. (sumber Satlantas Polres Nunukan)

Tidak ada komentar: