Malaysia Paling Sering Melanggar
2009 Ada 26 Kasus, Tahun Ini 6 Garwil
NUNUKAN – Satelit Radar milik TNI Al Nunukan berhasil mengungkap aktivitas pelanggaran wilayah (Garwil) yang dilakukan Malaysia di perairan Sulawesi.
Tercatat, sepanjang tahun 2010 ini Malaysia telah berani melanggar wilayah kedaulatan NKRI sebanyak 6 kali, yakni 3 kali pelanggaran dilakukan oleh Police Marine, Tentara Udara Diraja Malaysia (TUDM) 3 kali dan Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM) nihil.
Itu baru data 2010, di 2009 disebutkan Komandan Pangkalan AL (Danlanal) Nunukan Letkol Laut (P) Rachmad Jayadi, justru jumlah Garwil lebih banyak, yakni sebanyak 26 kasus. Rinciannya, Polis Marine melakukan pelanggaran sebanyak 5 kali, TLDM 13 kali, TUDM 8 kali.
“Malaysia lah yang paling banyak melanggar garis wilayah perbatasan, baik itu TLDM, TUDM, bahkan nelayan-nelayan mereka sering mengambil ikan di perairan Laut Sulawesi,” ungkap Danlanal.
Langkah apa yang dilakukan saat mengetahui Garwil?
Pos AL Lanal Nunukan yang ada di Sei-Nyamuk Kecamatan Sebatik dioptimalkan untuk menjaga kawasan perairan laut Sulawesi berikut hingga titik Karang Unarang.
“Sesuai intsruksi dari pusat, jika kita mendapati tentara Malaysia melanggar garis wilayah, maka kita langsung mendatangi dan mengusir mereka (Malaysia, Red), kemudian melaporkan ke markas besar dan tembusan hingga ke Deplu,” sebut Danlanal.
Selain Garwil, Lanal Nunukan juga mencatat beberapa aktivitas lintas batas, yakni dari Nunukan-Tawau maupun sebaliknya Tawau-Nunukan, Sebatik-Tawau, Tawau-Sebatik. Di 2010 tercatat, pelanggaran pelintas batas totalnya 209.188 pelanggar, dan di 2009 paling tinggi, yakni total 297.098 pelanggar.
Sarana prasarana armada pengamanan perbatasan saat ini di antaranya Lanal Nunukan diperkuat KAL Ambalat dan KAL Bokori. Juga termasuk Patkamla, yakni armada Patroli Keamanan Laut (Patkamla) Simanggaris, Sembakung dan Salindanao. Kemudian speedboat patroli masing-masing satu di Posal Sei Pancang, Sei Nyamuk, Sei Taiwan, Tinabasan, Sebaung dan Tanjung Haus.
Ditambahkan, pihaknya juga memastikan, bahwa selama pengamanan wilayah perbatasan di perairan Sulawesi, suasana memanas apalagi sampai terjadi pertikaian seperti yang terjadi saat ini, yakni antara Indonesia-Malaysia, tidaklah terjadi antara Tawau Sabah dengan Nunukan sebagai garda terdepan wilayah Indonesia di Utara Kaltim.
Tahun 2005 silam, di titik perairan Karang Unarang sempat terjadi pertikaian antara Indonesia-Malaysia.
Saat itu, KRI Tedong Naga milik Indonesia terpaksa menyerempet Kapal Diraja Rencong (Malaysia) sebanyak tiga kali. Aksi itu terpaksa dilakukan karena KD Rencong berkali-kali melakukan manuver yang membahayakan pembangunan mercusuar di Karang Unarang.
Insiden penyerempetan kedua kapal ini merupakan bagian dari pertikaian perbatasan di kawasan Ambalat yang kaya migas. Petronas, perusahaan minyak Malaysia secara sepihak memberikan konsensi kepada perusahaan minyak Shell di Blok Ambalat. Dan Malaysia menyebutnya Blok XYZ.
Untuk diketahui, Malaysia mengklaim wilayah Ambalat adalah miliknya, menurut peta yang diterbitkan pemerintah Malaysia tahun 1979. Peta tersebut memicu protes dari berbagai negara tetangga, termasuk Indonesia.
Indonesia memprotes klaim sepihak itu dan memperketat keamanan di perairan Ambalat dengan menempatkan sejumlah kapal perang.
Beberapa kali kapal perang Indonesia berhadapan dengan kapal perang Malaysia di perairan Karang Unarang. Puncak ketegangan adalah insiden penyerempetan ini. Dari aksi penyerempetan itu, menyebabkan lambung sebelah kanan kapal Malaysia yang umurnya sudah tua dan berkarat jadi rusak. Sedangkan KRI Tedong Naga hanya tergores pada bagian lambung kiri.
Potensi Ikan Berlimpah
Alasan mengapa nelayan Malaysia, yang konon kabarnya selalu di bekup tentara Malaysia, menurut Agus Mahesa Sekretaris LSM Lingham Nunukan, lantaran potensi perikanan yang ada di kawasan karang unarang sangat berlimpah.
“Ikan cakalang dan ikan berukuran besar lainnya target emas nelayan Malaysia. Semantara, nelayan Indonesia kalah canggih, makanya tidak ada yang berani ke Karang Unarang lantaran kapal dan peralatan tangkap seadanya,” sesal Agus yang berharap pemerintah daerah dan pusat punya kepedulian untuk membantu peningkatan sarana prasarana tangkap nelayan di Nunukan maupun Sebatik. (ica)
28/08/10
08/08/10
Rintih Perbatasan
BBM LANGKA: Harga premium Malaysia di Kecamatan Krayan bisa tembus harga Rp 50 ribu per liter, itu jika stok premium langka. Saat ini, BBM benar-benar kosong.
Seminggu Kecamatan Krayan Lumpuh
Suplai BBM Putus, Gula Dibatasi 2 Kilo per Orang
NUNUKAN – Kurang lebih satu minggu lamanya, aktivitas masyarakat maupun pemerintahan di Kecamatan Krayan lumpuh.
Penyebabnya, distribusi pasokan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium maupun solar yang didatangkan dari Serawak-Malaysia untuk sementara dihentikan pemerintah Malaysia. Belum bisa dipastikan, alasan penghentian itu, namun yang jelas warga Krayan berharap ada solusi dari Pemkab Nunukan maupun Pemprov Kaltim.
Selain premium, pemerintah Malaysia juga membatasi pendistribusian gula putih, hingga minyak makan, yakni 2 kilogram per orangnya.
“Sudah seminggu ini premium benar-benar kosong. Pekerjaan di kantor kecamatan jadi terhambat, karena penerangan masih menggunakan mesin genset. Malam hari pun, Krayan gelap gulita, tiap rumah pun tak bisa lagi gunakan genset karena tak punya BBM,” ungkap Camat Krayan Samuel ST Padan Rabu (4/8).
Dijelaskan, trading tradisional warga Krayan di Serawak ini sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu. Saat itu, tak ada aturan yang begitu ketat, tentang keluar masuknya barang antar dua negara Indonesia dan Malaysia.
Untuk diketahui, Indonesia mendistribusikan beras andalannya yakni beras Adan ke Serawak, meski akhirnya diolah kembali Malaysia dengan kemasan baru dengan cap “Made in Malaysia”. Demikian pula garam gunung hasil produksi warga Krayan dari beberapa sumur garam yang ada. Garam gunung pun telah di klaim Malaysia sebagai produk mereka usai dikemas dengan rapinya.
Dalam proses trading ini, warga Krayan mengandalkan tukang ojek-bukan tukang ojek yang menangkut orang, tapi khusus barang. Biasanya, tukang ojek ini mengangkut premium, tabung gas, sembilan bahan pokok. “Oleh Askar Malaysia, ojek barang ini pun sudah tidak boleh lagi beroperasi mengangkut barang-barang dari Bakalalan-Serawak,” kata Samuel.
Ia juga menyayangkan, program kerja sama bilateral dalam hal perdagangan antara Serawak dengan Krayan sampai saat ini belum juga dilakukan. Sementara, kerja sama melalui program Sosial Ekonomi Malaysia Indonesia (Sosek-Malindo) ternyata tidak terjangkau hingga ke Krayan. Karena itu, Samuel berharap, karena masalah ini sudah disampaikan pula ke Gubernur Awang Faroek, selanjutnya, ada tindaklanjut untuk menjajaki Sosek-Malindo hingga ke Krayan.
Selain itu, solusi jangka pendek yakni perlunya subsidi angkut sembako dari Nunukan atau Tarakan menuju Krayan.
Sementara itu, Anggota DPRD Nunukan Marli Kamis, berharap, masalah kelangkaan BBM dan juga Sembako di Krayan bisa cepat diselesaikan. “Krayan kan bagian dari Indonesia juga, jadi perlu mendapat penanganan yang serius, meski diakui kendala yang paling sulit adalah terbatasnya transportasi dan topografi yang menantang,” harapnya.
Di Krayan, kebutuhan pokok yang masuk mulai dari alat pembersih wc, baju, topi hingga barang dapur berasal dari Serawak tepatnya di Bakelalan.
Ojek sembako perbatasan ini sebenarnya hanya perantara, membawa pesanan barang kebutuhan pokok warga Krayan. Keuntungan lumayan, berkisar antara Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu. Ojek ini bermanfaat, karena kendaraan roda empat sulit tembus hingga ke Bakelalan. Ini karena, jalannya di sepanjang kecamatan hingga titik perbatasan kondisinya rusak parah.
Mengapa barang dari Serawak?
Untuk diketahui, nilai barang dari Serawak jauh lebih murah dibanding barang kebutuhan pokok dari Indonesia. Namun karena medan yang dilalui lebih sulit, sehingga harga barang jika telah sampai dan dijual di Krayan sedikit lebih mahal jika dibanding di Nunukan. Premium Malaysia jika stok normal, per liternya dijual dengan harga termurah Rp 9 ribu. Tapi, jika hujan, harga bisa melonjak hingga Rp 50 ribu per liter.
Demikian pula sejumlah bahan bangunan, harga normal semen nilainya mencapai Rp 150 hingga Rp 170 ribu, namun jika hujan turun, dan aktivitas lumpuh, harga semen pun “menggila” bisa sampai Rp 400 ribu per sak. Pernah pula, harga semen terjual hingga Rp 500 ribu, itu jika stok langka.
Tingginya nilai semen, itu juga yang membuat warga Krayan memutuskan untuk membangun rumahnya dengan kayu, biayanya jauh lebih murah daripada membangun rumah beton.
Nah, untuk peralatan dapur, seperti panci, wajan, sutil, piring atau gelas, harga memang jauh lebih murah. Warga Krayan pun memercayakan kualitas produk Malaysia. (ica)
25/07/10
Panjat Pinang Bikin Seru
Jelang HUT RI ke-65 di Kelurahan Nunukan Timur
NUNUKAN - Ribuan warga dari beberapa RT di Kelurahan Nunukan Timur tumpek blek di lapangan sepak bola gang Belimbing Minggu (25/7).
Warga terlihat begitu bersemangat, menyaksikan laga final lomba yang dimainkan seperti sepak bola dangdut, tarik tambang, balap karung, panjat pinang dan beragam lomba lainnya. Semuanya dirangkai menjadi satu agenda, yakni dalam rangka menyemarakkan HUT Proklamasi RI ke-65.
Suasana riuh, sorak-sorakan masing-masing suporter makin bergemuruh manakala laga final sepak bola dangdut dimulai.
Saking gembiranya warga, sampai-sampai lapangan sepak bola tak hanya dipadati pemain, tapi juga warga yang meluber hingga menutupi garis gawang. Meski demikian, panitia tak melarang, justru dengan suasana seperti itu, semangat persatuan dan kesatuan serta kebersamaan begitu terasa. Sebagai penutup dan hiburan, tim waria juga tak kalah serunya saat memainkan sepak bola dangdut. Goyang pinggul masing-masing waria membuat warga semakin terhibur. Suasana pun semakin mencair.
“Makna diadakan lomba ini, bukan sekadar untuk mencari para juara, menang atau kalah semata. Yang terpenting adalah, semangat kebersamaan, persatuan dan kesatuan antar warga, saling berangkul dan bergandeng tangan, seperti semangatnya rakyat Indonesia saat melawan penjajah tempoe doloe,” ungkap koordinator kegiatan A Suwandi.
Sementara itu, Lurah Nunukan Timur Diah Lestari menambahkan, melalui kegiatan lomba ini diharapkan akan semakin mengutuhkan tali silaturahmi antar warga, menjalin kerja sama, serta kebersamaan.
Selain itu, atas nama pantia dan pemerintah ia menyampaikan penghargaannya atas dukungan para donatur, dan seluruh warga Kelurahan Nunukan Timur.
“Terus terang saya bangga atas semangat dan partisipasi warga, soal menang kalah itu wajar, namun kebersamaan dan sportifitas itu yang perlu ditanamkan sesuai tema HUT RI kali ini yakni: Bersama seluruh komponen masyarakat kita tingkatkan rasa persatuan dan kesatuan sebagai bangsa yang bermatabat dan berbudi luhur,” urainya.
Hasil lomba seperti disebutkan panitia, lomba lari kelereng putra juara I diraih Firdan dari RT 01, putri juara I Wati dari RT 18. Untuk lomba pancil botol juara I R Saldi dari RT 16, putri juara I diraih Kasmira dari RT 17.
Tarik tambang, juara I diraih RT 09, dan lomba lari karung putra diraih Sule RT 11, putri juara I diraih Ririn dari RT 09.
Sementara, lomba spektakuler yang mengundang perhatian warga yakni lomba sepak bola dangdut anak-anak putra, juara I diraih RT 08, juara II RT 12, dan juara III RT 13. Sedangkan di kelas anak-anak putri, juara I diraih RT 13, juara II RT 08 dan juara III RT 02. Lalu, untuk dewasa putri, juara I direbut RT 12, juara II RT 06 dan juara III RT 08. (**)
Stop Berobat ke Tawau!
NUNUKAN – Kecendrungan masyarakat Nunukan tak terkecuali di Kecamatan Sebatik Barat dan Sebatik Induk, untuk berobat ke Tawau-Malaysia, bukan hal baru.
Sudah bertahun-tahun, masyarakat Nunukan merujuk pada style pelayanan yang diberikan rumah sakit bandar Tawau ataupun pelayanan kesehatan lainnya.
“Karena itu, bapak ibu sekalian, aja’na to ma’bura ke Tawau, karena di Nunukan ini sudah ada beberapa doktoro yang bisa diandalkan. Engkani dokter spesialis kandungan, bedah, penyakit dalam, dokter gigi dan dokter umum lainnya yang bisa memberikan pelayanan maksimal,” kata Hj Fajar Arsidana SPdi saat memberikan imbauan kepada masyarakat Sebatik Barat dan Sebatik Induk, di sela-sela Hari Bakti IDI Sabtu (24/7).
Lanjut Hj Fajar, Komisi III DPRD Nunukan belum lama ini melaksanakan studi banding ke Bandung, guna mempelajari kinerja rumah sakit di Bandung.
Komisi III menilai, rumah sakit di Bandung baik dalam pengelolaannya maupun sistem manajemennya dilakukan dengan cukup baik. Demikian pula RSUD Nunukan, ia menilai tak jauh berbeda dengan di Bandung, tinggal dari segi pelayanan kepada pasien yang mungkin perlu ditingkatkan lagi.
Dengan semakin lebih baiknya RSUD Nunukan, Hj Fajar berharap, kepercayaan masyarakat Nunukan terhadap pelayanan kesehatan di RSUD Nunukan juga membaik. Tidak lagi berobat ke Tawau, dengan ongkos perjalanan, biaya pengobatan yang ternyata jauh lebih mahal dibanding di negeri sendiri.
Di Nunukan, Pemkab Nunukan juga menyediakan alokasi anggaran untuk pelayanan kesehatan khususnya bagi warga kurang mampu. Yakni, melalui program surat keterangan tidak mampu (SKTM).
Ditambahkan Hj Fajar, dengan semakin banyaknya warga Indonesia khususnya yang punya penghasilan tinggi berobat ke luar negeri, ini berarti kepercayaan masyarakat terhadap dokter di negeri sendiri semakin tergerus. Kondisi itu, menurutnya merupakan masalah yang harus dipecahkan, karena dari sisi kualitas, dokter Indonesia secara internasional diakui kapasitas keilmuannya dan tidak kalah dengan dokter luar negeri.
Ia juga berharap, pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan Nasional, sudah saatnya merumuskan upaya untuk memupuk kembali anggapan dan kepercayaan masyarakat terhadap dokter Indonesia.
”DPRD Nunukan akan terus mengawal dan mendukung Dinas Kesehatan maupun RSUD Nunukan terutama dalam peningkatan pelayanan kepada masyarakat, termasuk juga anggaran kesehatan daerah yang memadai,” lengkapnya. (**)
Sekkab Nunukan Cabut Patok KTT
Nunukan Tantang KTT Gelar Dokumen, Minta Provinsi Lebih Bijaksana
NUNUKAN – Penyelesaian batas wilayah antara Kabupaten Nunukan dan kabupaten termuda Tana Tidung (KTT) sepertinya bakal memanas.
Siang kemarin (21/7), giliran Wakil Bupati Nunukan Drs Kasmir Foret MM, Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Nunukan Drs Zainuddin HZ MSi beserta unsur Muspida menyambangi kawasan Linuang Kayam, tepatnya di Desa Lubakan Kecamatan Sembakung.
“Atas nama pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Nunukan, patok “ilegal” yang dipasang ini harus dicabut. Selain statusnya tidak jelas atau ilegal, juga menjadi pertanyaan, kenapa pasang patok sementara KTT sendiri mengakui adanya status quo itupun hanya dalam pengakuan tidak ada dasar,” tegas Sekkab diamini dinas instansi terkait saat meninjau beberapa lokasi yang dipasangi patok bertuliskan: wilayah Kabupaten Tana Tidung. Patok itupun langsung dicabut dan diganti dengan patok bertuliskan: wilayah Kabupaten Nunukan.
Dalam sengketa tapal batas ini, lanjut Sekkab, Nunukan tentu saja berpegang teguh pada UU No 47/1999 tentang Kabupaten Nunukan. Sedangkan pemerintah KTT berpegang pada UU No 34/2007.
“Jika Pemkab KTT tetap ngotot mari kita gelar dokumen, sebagai pembuktian batas wilayah yang dipermasalahkan. Bahkan, jika harus diteruskan ke ranah hukum, Nunukan siap menempuh jalurnya hingga ke MK sekalipun. Kita siap,” tegas Sekkab yang diamini pula Asisten I Setkab Nunukan Djemmy SH.
Ditambahkan Sekkab, dalam UU No 47/1999, sudah jelas disebutkan bahwa, Kecamatan Sembakung merupakan wilayah Kabupaten Nunukan. Sembakung sendiri memiliki 5 desa yakni Desa Pelaju, Tagul, Lubakan dan Atap. Diakui memang, dalam UU 47/1999 disebutkan mengenai cakupan wilayah termasuk Kecamatan Sembakung, hanya saja lampiran titik koordinat memang tidak terlampir. Sementara disayangkan, dalam proses pembuatan UU 34/2007 tentang KTT untuk penentuan titik koordinat, Kabupaten Nunukan tidak dilibatkan.
“Itu juga yang disayangkan, penentuan titik koordinat dalam UU 34 2007 tentang KTT, Kabupaten Nunukan tidak dilibatkan,” ungkap Sekkab.
Untuk menyelesaikan persoalan tapal batas ini, Sekkab berharap, Pemerintah Provinsi lebih bijaksana menyikapinya, misalnya mengenai penentuan titik batas, garis koordinat dan sebagainya dilakukan secara optimal, tanpa ada intervensi dari pihak manapun.
Sementara itu, Kecamatan Sembakung yang melakukan investigasi permasalahan kawasan Linuang Kayam Kecamatan Sembakung dalam laporannya membeberkan:
1. Sebelum adanya pemekaran Kabupaten di Bulungan, Linuang Kayam sudah termasuk wilayah Administrasi Kecamatan Sembakung yang dikuatkan dengan UU No 47/1999 tentang Kabupaten Nunukan.
2. Berdasarkan sejarah, Linuang Kayam adalah cikal bakal masyarakat Kecamatan Sembakung yang dibuktikan dengan adanya sisa-sisa tanam tumbuh keras di kawasan tersebut.
3. Sebelum adanya pemekaran di Kabupaten Bulungan, masyarakat Desa Lubakan sudah berdomisili di Sie Kelasi Linuang Kayam sejak tahun 1986 sampai sekarnag dan hidup dalam keadaan aman dan tentram, namun kondisi itu berubah setelah terbentuknya KTT.
4. acara administrasi warga di Sie Kelasi terdaftar sebagai penduduk desa Lubakan Kecamatan Sembakung.
5. Terbentuknya KTT sesuai UU No 34/2007 tapal batas wilayah Kecamatan Sesayap Ilir Kabupaten Bulungan dan Kecamatan Sembakung tidak mengacu pada peta administrasi tahun 1976 dan UU No 47 1999, yang mana penetapan patok batas tidak ada pemberitahuan kepada pemerintah Kecamatan Sembakung, serta dilaksanakan secara sepihak oleh Kabupaten Bulungan.
6. Adanya komplain masyarakat adat Kecamatan Sembakung atas perlakuan Pemkab KTT terhadap penduduk Desa Lubakan yang berdomisili di Sie Kelasi. Komplain yakni: menuntut dan keberatan kepada Pemkab KTT yang melakukan penjemputan penduduk atas nama Badrun untuk dihadapkan kepada bupati KTT sekaligus mematok kawasan tersebut sebagai wilayah Kabupaten KTT. Menuntut serta keberatan kepada masyarakat Menjerutung Kecamatan Sesayap Ilir yang telah memasuki dan menghentikan aktivitas perusahaan PT Intibuana Indah Selasa (ISS() di Sei Kelasi dengan dalih kawasan tersebut adalah wilayah KTT. Menolak secara tegas kawasan Sei Kelasi (Linuang Kayam) sebagai wilayah Administrasi KTT dan tetap mengakui Linuang Kayam sebagai wilayah Administrasi Kecamatan Sembakung Kabupaten Nunukan. Dan terakhir, secara tertulis, kepala adapt besar, kepala desa serta BPK se-Kecamatan Sembakung menyatakan, siap menghadapi dan mempertahankan kawasan Linuang Kayam sebagai bagian yang tak terpisahkan dari wilayah Kecamatan Sembakung.
7. Masyarakat adat Kecamatan Sembakung mengharapkan Pemkab Nunukan segera menuntaskan permasalahan di kawasan Linuang Kayam agar kehidupan masyarakat di Kecamatan Sembakung dan sekitarnya dapat pulih seperti biasanya.
Untuk diketahui, laporan yang sudah ditandatangani Camat Sembakung Winarlan SE, juga telah ditandatangani oleh Ketua Adat Tidung Sembakung H Ajiw Umar, Ketua Adat Suku Bulungan Sembakung Andin Junaidi, Ketua Adat Agabag Sembakung, Pangasilan. Serta membenarkan, Kepala Desa Tepian Umar W, Ketua BPD Tepian Abdurahman, Kades Pelaju suharman, BPD Pelaju Misbak, Kades Tagul Latif, Ketua BPD Tagul Udin, Kades Lubakan M Yunus dan Ketua BPD Lubakan Hasim.
Camat Sembakung Winarlan SE pun mengaku siap untuk membeberkan bukti-bukti faktual maupun yuridis untuk mempertegas bahwa Linuang Kayam merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Sembakung. Dalam pertemuan yang lalu diputuskan untuk gelar dokumen.
Untuk diketahui, memanasnya masalah sengketa tapal batas bermula ketika Pemkab KTT menghentikan operasional tiga perusahaan tambang batu bara yang beroperasi di Linuang Kayam. Ketiga perusahaan tersebut yakni PT Mandiri Inti Perkasa (MIP), PT Madani dan PT Intibuana Indah Selaras.
Penghentian tersebut dengan alasan, wilayah operasional perusahaan masuk dalam kawasan berstatus quo. Statusnya belum jelas karena dalam proses penyelesaian antara Kabupaten Nunukan dan Pemkab KTT. (ica)
Sabu-sabu dan Miras Dimusnahkan
Peringatan Hari Anti Narkoba Internasional di Nunukan
NUNUKAN – Sebanyak 24 item barang bukti dalam kasus perkara narkoba akhirnya dimusnahkan di sela-sela peringatan Hari Anti Narkoba Internasional Kamis (22/7) di Mapolres Nunukan.
Tampak hadir Ketua Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Nunukan yang juga Wakil Bupati Drs Kasmir Foret MM, Kapolres Nunukan AKBP Rhinto Prastowo SiK, Kajari Nunukan Azwar SH, Dandim 0911/Nunukan Letkol Inf Drs M Basri, Danyon 611/Awl Letkol Inf Junaidi M, Muspida lainnya, pejabat kepala dinas instansi di lingkungan Setkab Nunukan maupun pejabat vertikal.
Ketua BNK Nunukan Drs Kasmir Foret MM dalam sambutannya mengungkapkan, narkoba di Indonesia sampai saat ini masih saja terus merajalela, terutama di kalangan generasi muda. Tak terkecuali di Nunukan, perang terhadap bahaya laten narkoba harus terus dikumandangkan. Keberhasilannya, tidak hanya bergantung pada pemerintah dan penegak hukum, tapi juga dikalangan kelurga.
Orang tua juga dituntut untuk mengawasi, membina anak-anaknya agar terhindar dari bahaya narkoba.
Puncak peringatan Hari Anti Narkoba Internasional, ditandai dengan pelepasan balon ke udara, kemudian dilanjutkan dengan pemusnahan barang bukti dari kasus narkoba maupun minuman keras (miras).
Disebutkan Kajari Nunukan Azwar SH, barang bukti yang dimusnahkan meliputi: 1 lembar kertas aluminium foil terdapat sisa pemakaian berupa serbuk kecil kristal psikotropika jenis sabu-sabu seberat 00,5 gram, 3 bungkus plastik kecil jenis sabu-sabu seberat 0,1 gram, 1 butir pil warna putih bertuliskan XO, 1 bungkus kecil sabu-sabu seberat 0,2 gram, 1 bungkus kecil sabu-sabu 0,14 gram, 1 bungkus kecil sabu-sabu seberat 1,5 gram, 1 bungkus kecil sabu-sabu seberat 0,8 gram, 4 bungkus kecil sabu-sabu seberat 0,6 gram, 5 bungkus plastik besar narkotika sabu-sabu 203,9 gram, 1 bungkus kecil transparan sabu-sabu seberat 0,05 gram, 1 pipet berisi serbuk kristal
14 bungkus kecil sabu-sabu 0,5 gram, 2 bungkus kecil sabu-sabu, 1 bungkus kecil sabu-sabu 0,4 gram, 2 bungkus kecil sabu-sabu seberat 1,1 gram
1 bungkus plastik kecil sabu-sabu 0,2 gram, 4 bungkus kecil sabu-sabu 0,1 gram, 1 bungkus kecil sabu-sabu 0,1 gram, 1 bungkus kecil sabu-sabu 0,02 gram, 6 bungkus kecil sabu-sabu seberat 0,2 gram, 140 butir dobel L, 313 botol miras jenis topi miring, 40 dos miras topi miring, 1 bir bintang dan 8 botol anggur merah. (**)
Why Rasulullah SAW Tauladan Bagi Umat Manusia?
Seluruh umat manusia, muslim or non muslim hingga saat ini mengakui, Rasulullah SAW adalah tauladan bagi umat semesta. Akhlak Rasulullah adalah Alquran, dengan demikian mempelajari dan membaca Alquran sama dengan berusaha mengikuti akhlak mulia Rasulullah SAW. Penasaran dengan akhlak Rasulullah. mengapa patut dijadikan tauladan bagi semua manusia di dunia ini?
Rasulallah Saw berjuang dalam waktu 23 tahun. Setelah beliau diangkat sebagai nabi dan rasul di umur 40 tahun, hingga wafat pada umur 63 tahun, berarti beliau berjuang selama sekitar 23 tahun. Sungguhpun hanya sebentar, tapi beliau mampu merubah kehidupan masyarakat.
Dalam perjuangan Rasulullah Saw, paling tidak ada tiga hal yang telah beliau rubah :
Pertama, dalam bidang akidah (kepercayaan). Masyarakat Jahiliyah waktu itu menyakini adanya banyak tuhan, atau yang dikenal dengan musyrik (politeisme). Kemudian, berkat perjuangan Rasulallah, mereka mentauhidkan Allah atau mengimani adanya Allah, Dzat Yang Maha Esa.
Kedua, dalam bidang hukum. Kalau waktu itu, mereka sama-sekali tidak mengenal hukum, yang kuat menindas yang lemah (homo homini lupus), maka berkat perjuangan Rasulallah, mereka menjadi masyarakat yang taat dan patuh kepada hukum.
Ketiga, dalam bidang akhlak atau moral. Masyarakat pada saat itu adalah masyarakat yang biadab, masyarakat yang sama-sekali tidak menghormati kaum du'afa, tetapi berkat perjuangan Rasulallah, mereka menjadi orang-orang yang berakhlak. Dengan demikian, perubahan yang dilakukan oleh Rasulullah ini sangat signifikan dan sangat berpengaruh bagi kehidupan manusia sampai saat ini. Bahkan, beliau juga berhasil mendirikan suatu negara Madinah yang kelak kemudian hari menjadi satu kekuatan politik yang luar biasa.
Dalam sejarah tercatat, bahwa Nabi Muhammad melakukan hijrah dari Makkah ke Madinah. Begitu beliau sampai di Madinah, beliau mendirikan Madinah sebagai pusat kekuatan Rasulallah dalam mengembangkan Islam. Dalam waktu singkat, tidak lebih dari 11 tahun beliau di Madinah, seluruh Jazirah Arab sudah tunduk di bawah kekuasaan Rasulullah SAW. Bahkan setelah wafat, berkat didikan Rasulallah para sahabat mampu mengembangkan negara Madinah. Sehingga dalam waktu yang tidak terlalu lama, dilanjutkan oleh Abu Bakar selama 2 tahun, kemudian Sayyidina Umar selama 12 tahun. Pada masa Sayyidina Umar ini, dunia Islam bukan hanya meliputi wilayah di Jazirah Arab, tetapi sudah mampu menaklukkan dua negara adi daya waktu itu, yaitu Persia dan Romawi.
Setelah masa khulâfaurrâsyidîn, maka berdirilah Dinasi Bani Ummayyah yang berkuasa hampir selama 90 tahun. Dinasti ini menguasai bukan hanya di daratan Asia, tetapi juga Eropa, bahkan pernah mendirikan negara di Spanyol, sebagai kerajaan yang sangat besar. Kemudian setelah itu dilanjutkan oleh Dinasi Abbasiyah yang melahirkan ulul albâb (cendekiawan muslim). Dengan demikian, selama lebih dari 500 tahun Islam menguasai dunia. Hal itu semata-mata berkat perjuangan Rasulallah dan para sahabatnya.
Maka di sinilah, banyak orang yang menilai dan mencari informasi, mengapa Rasulallah mampu mengembangkan ajaran Islam dalam waktu singkat? Mengapa Rasulallah mampu mendidik para sahabatnya, sehingga setelah beliau wafat, para sahabat mampu mengembangkan Islam ke seluruh penjuru dunia? Maka, kalau kita jujur, kita akan sampai pada kesimpulan, bahwa Rasulallah berhasil, karena beliau berpegang teguh pada wahyu yang disampaikan Allah Swt kepada beliau, pada saat beliau diangkat sebagai nabi dan rasul.
Ketika Allah mengangkat Muhammad sebagai nabi dan rasul, Allah menyampaikan wahyunya, "wahai orang yang berselimut, bangun dan berdakwalah di tengah-tengah umat manusia, agar engkau berhasil dalam berdakwah, maka modal utama yang engkau pegang adalah, hendaknya engkau mengagungkan Allah." Mengagungkan Allah bukan hanya mengucapkan takbir, Allahu akbar, tetapi lebih jauh dari itu, yaitu meyakini seluruh informasi yang disampaikan Allah dalam Al-Qur'an yang pasti benarnya.
Oleh karena itu, di tengah-tengah kehidupan sekarang ini, muncul berbagai faham, muncul berbagai isme, mulai dari yang disebut sebagai liberalisme, humanisme dan isme-isme yang lain. Untuk itu, mari kita kembalikan pada Al-Qur'an, apakah Al-Qur'an telah memberikan izin kepada faham-faham yang seperti itu atau tidak? Kita harus yakin kebenaran Al-Qur'an. Sebab, Al-Qur'an adalah standar kebenaran di sepanjang zaman :
'al-haqqu min rabbika fa lâ taku nanna min al-mumtarîn'
(kebenaran datang dari Tuhanmu, maka janganlah engkau menjadi orang yang ragu).
Maka, kalau kita benar-benar ingin memperjuangkan Islam, pertama-tama, kita harus yakin kebenaran Al-Qur'an. Jangan sampai kita ragu terhadap pemikiran-pemikiran yang muncul sekarang ini, yang semua itu bisa meragukan kebenaran Al-Qur'an.
Setelah beliau mempunyai modal keyakinan yang tinggi terhadap kebenaran perjuangan beliau, Allah menekankan :
'wa tsiyâbaka fa thahhir' (bersihkan pakaianmu).
Menurut para ahli tafsir, baik yang klasik, seperti At-Thabâri maupun yang kontemporer, seperti Tafsir Al-Munir, bahwa yang dimaksud dengan 'wa tsiyâbaka fa thahhir' adalah 'ay ahsin khulûqaka' (perbaiki akhlakmu).
Rasul berhasil dalam berjuang, sehingga beliau mampu mengembangkan Islam ke seluruh penjuru dunia. Hal itu berkat kebersihan jiwa, dan akhlak beliau. Maka, Allah tidak pernah memuji Rasulallah karena kehebatannya dalam medan perang, bukan karena keberaniannya menghadapi musuh-musuh Islam, bukan pula karena kepintarannya dalam menyampaikan dakwah, tetapi Rasulallah dipuji oleh Allah karena akhlaknya :< P>
'wa innaka la'alâ khuluqin 'azdîm'
(sesungguhnya engkau [Muhammad] berada pada akhlak yang sangat luhur).
Inilah yang menjadi pegangan kita dalam berdakwah, untuk mengembangkan ajaran Islam.
Ketiga, 'wa al-rujza fahjur'. Dan hendaknya engkau meninggalkan perbuatan dosa dan maksiat.
Rasulullah berhasil dalam berdakwah dan berjuang, karena beliau mampu meninggalkan perbuatan-perbuatan dosa. Kalau beliau melarang orang lain untuk berzina, maka beliau menjadi pelopor untuk meninggalkan perzinahan. Kalau beliau melarang larang lain untuk korupsi, maka beliau menjadi pelopor untuk meninggalkan korupsi. Kalau beliau melarang orang lain untuk berjudi, maka beliau menjadi pelopor untuk meninggalkan perjudian. Karena beliau konsekuen terhadap apa yang beliau ajarkan, maka beliau menjadi orang yang berhasil dalam dakwahnya.
Di sinilah pemimpin kita, dan kita semua perlu mengaca diri, kalau memang kita betul-betul pemimpin Islam, hendaklah mampu untuk mencontoh Rasulullah, termasuk 'wa al-rujza fahjur, yaitu meninggalkan perbuatan-perbuatan dosa dan tercela. Sebab hal itu akan menyebabkan gagalnya perjuangan.
Keempat, 'wa lâ tamnun tas taktsir'. Kunci keberhasilan Rasulallah adalah, beliau dalam berjuang selalu disertai dengan keikhlasan, tanpa mengharapkan imbalan jasa apapun. Karena beliau ikhlas dalam berjuang, maka ketika orang-orang Quraisy merasa kewalahan untuk membendung dakwah rasul, mereka membujuk pamannya yang bernama Abû Thâlib, dengan mengatakan: "Wahai Abû Thâlib, tolong sampaikan kepada keponakanmu, kalau memang Muhammad ingin mendapatkan harta benda yang banyak, hentikan perjuangan, kami orang-orang (kafir) Quraisy siap memberikan harta berapapun yang diminta oleh Muhammad. Kalau Muhammad ingin wanita yang cantik, maka kami siap untuk menikahkan dengan wanita yang menjadi pilihannya, asal berhenti berdakwah. Kalau Muhammad ingin menjadi pemimpin tertinggi, kami orang-orang Quraisy siap menjadikan Muhammad sebagai pemimpin kami yang paling tinggi, asal berhenti berdakwah." Maka, pesan orang-orang Quraisy ini disampaikan pamannya kepada Rasulallah. Mendengar pesan itu, Rasulallah marah dan mengatakan:
Wahai pamanku, jangankan harta, tahta, wanita, seandainya orang-orang kafir Quraisy mampu meletakkan matahari di tangan kananku, mampu meletakkan bulan di tangan kiriku, kemudian mereka minta untuk menghentikan perjuangan, pasti tidak akan kami gubris permintaannya, sehingga Allah memenangkan perjuangan ini atau saya lebih baik mati dalam membela agama Allah. Inilah tekad Rasulallah, sehingga beliau betul-betul berhasil dalam perjuangannya.
Oleh karena itu, para pejuang muslim akan berhasil, kalau memang ia tidak silau oleh harta, tahta dan wanita. Yakin kebenaran Islam dan konsekuen dalam menjalankan perintah-Nya, dan meninggalkan perbuatan dosa dan juga tidak berharap hal-hal yang sifatnya materi. Di sinilah kita perlu mencontoh perjuangan Rasulallah Saw, sehingga beliau berhasil dalam memperjuangkan Islam di seluruh penjuru dunia ini.
Lebih jauh dari itu, karena Rasulallah Saw menekankan agar kita komitmen kepada agama Islam, maka hendaklah kita semua menjadi orang-orang yang 'tamassuk bi dîn al-islâm'. Jangan sampai kita sedikit pun ada keraguan pada ajaran Islam. Sebab, di zaman akhir ini diramalkan Rasulallah, kelak akan datang suatu zaman, di mana umat Islam akan direndahkan dan dilecehkan oleh orang lain, seperti sisa makanan dalam piring, ditinggalkan begitu saja. Ketika Rasulallah mengatakan itu, para sahabat bertanya, apakah ketika itu kami jumlahnya sedikit, sehingga kami tidak dianggap dan tidak digubris? Rasulallah menjawab, tidak! Bahkan jumlah kalian besar, tetapi sayang kalian tidak punya prinsip, kalian tidak punya komitmen pada ajaran Islam, sehingga kalian seperti buih, dihempaskan angin atau ombak ke sana ke mari, sehingga kalian mudah dilecehkan orang lain. Kalau sudah begitu, kalian akan kehilangan kewibawaan. Musuh-musuh Islam tidak lagi takut kepada kalian dan Allah akan memberikan penyakit kepada kalian, sebuah penyakit yang disebut 'wahn'. Wahn' adalah perasaan cinta yang berlebihan pada dunia, dan takut kepada kematian. Itulah yang menjadi penyakit umat Islam.
Oleh karena itu, kalau kita ingin berhasil, hendaklah kita mempunyai komitmen terhadap ajaran Islam dan tidak silau oleh harta, tahta maupun wanita.
Yang terakhir, 'wa li rabbika fashbir'. Untuk berhasil dalam berjuang, hendaklah sabar dalam menghadapi berbagai kendala yang akan menghambat perjuangan umat Islam. Rasulallah berhasil dalam berjuang, tentu beliau menghadapi musuh-musuh Islam. Bahkan beliau dilempari batu oleh orang-orang tha'if, tetapi beliau sabar dan berdo'a, "ya Allah, tunjukkan kaumku, jangan Engkau siksa, karena mereka orang-orang yang tidak tahu." Karena kebesaran hati Rasulallah, walaupun beliau disakiti dengan dilampari batu, tetapi beliau tetap bersabar. Bahkan, ketika beliau berhasil menaklukkan kota Makkah, orang-orang kafir Quraisy merasa ketakutan (jangan-jangan Muhammad akan dendam), tetapi Rasulallah mengatakan, 'al yauma yaum al-marhamah' (hari ini adalah hari perdamaian, tidak ada dendam di antara kita. Barang siapa yang masuk ke rumah Abu Sufyan, mereka adalah orang yang aman. Kalian adalah orang-orang yang bebas).
Di sinilah kita perlu mencontoh perjuangan Rasulallah. Karena, dengan berpegang teguh pada prinsip-prinsip perjuangan tadi, Rasulallah memperoleh keberhasilan yang luar biasa. Sehingga, bukan hanya umat Islam yang mengakui keberhasilan Rasulallah, sampai orang-orang kafir sekalipun. Kalau mereka benar-benar obyektif, seperti Michael Harld asal Amerika, mengakui bahwa Rasulallah adalah seorang yang paling berhasil di antara 100 tokoh dunia yang melakukan perubahan di alam dunia ini.
Maka, di sinilah kita perlu mencontoh sikap dan perilaku Rasulallah Saw. Karena, satu-satunya manusia yang dijamin kebenarannya adalah Rasulallah Saw. 'laqad kâna fî rashû li allâhi ushwah hasanah liman kâna yarju allâh al-yaum al-âkhir wa dzakara allâha katsîrâ'. Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang bisa meneladani Rasulallah SAW., âmîn yâ rabb al-'âlamîn.
Langganan:
Postingan (Atom)